Benih Terstandar Peluang Usaha Bagi Petani dan Penangkar di Kabupaten Bekasi
Penggunaan benih terstandar yang unggul di Indonesia masih perlu ditingkatkan guna mengoptimalkan produktivitas pertanian. Namun, regulasi yang tumpang tindih serta pola produksi yang belum optimal dinilai turut membuat penggunaan benih unggul menjadi tidak optimal. Selain itu, industri benih juga harus didorong agar bisa mendukung pencapaian target penggunaan benih unggul yang dicanangkan pemerintah.
Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat hasil tanaman adalah benih. Benih bersama dengan faktor produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim menentukan tingkat hasil tanaman. Meskipun tersedia faktor produksi lain yang cukup, tetapi bila digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah.
BSIP Jawa Barat bersinergi dengan Anggota Komisi IV DPR RI Daeng Muhammad, SE, M.Si memberikan fasilitas kepada 200 petani di Kabupaten Bekasi untuk menyampaikan Bimbingan Teknis tentang pengetahuan Perbenihan Tanaman Pangan Terstandar Senin (06/11/2023).
Dihadapan peserta Bimtek Daeng Muhammad, SE., M.Si menekankan pentingnya materi yang disampaikan,
"Saya berharap bapak/ibu bisa mengupgrade ilmu, tidak ada kesuksesan tanpa ilmu, petani bisa sukses bila ada pengetahuan, petani kita masih terpaku pada tradisional, ungkapnya. ia juga menambahkan tentang pentingnya standardisasi "kenapa bicara benih terstandar karena benih itu penting, bila benihnya bagus hasilnya pun bisa ber kualitas tinggal kedepannya bagaimana benih berkualitas itu dikelola dengan baik supaya hasilnya lebih optimal, tambahnya.
Dodo Hadi Triwardoyo, SP Sub Koordinator Produksi dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kab. Bekasi "saya sangat menyambut gembira kegiatan Bimtek ini, untuk menyikapi kebutuhan benih di Kabupaten Bekasi sebesar 2.500 t/dua musim tanam serta belum adanya petani penangkar, mudah-mudahan ini bisa menjadi penggugah untuk peluang usaha bapak/ibu sekalian untuk menjadi penangkar sehingga kita bisa memenuhi benih di daerah kita sendiri, ungkapnya.
"Bagaimana kita dapat benih bagus dengan produktivitas tinggi, di Bimtek inilah kami akan sampaikan materinya, ujar Kepala BSIP Jabar Dr. Rustan Massinai". Ia juga menyampaikan bahwa BSIP Jabar akan memberikan benih sebanyak 1 ton kepada peserta Bimtek, yang mempunyai potensi produksi di atas 8 s/d 9 t/ha.
Penyampaian materi disampaikan oleh dua narasumber BSIP Jawa Barat yang sudah ahli di bidangnya masing-masing yaitu Syam Ahmad Sopian, S.ST, MP dengan materinya Penggunaan Benih Bermutu serta Nabila An Nadjib, S.Tp dengan materi Layanan Konsultasi Padi berbasis android, dilanjutkan dengan penyerahan benih Inpari 37, 39 dan 49 kepada peserta Bimtek.